Kamis, 07 Juni 2012

NILAI - NILAI KARAKTER MELALUI PESKIL




Pendidikan Karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil.
Salah satu upaya penanaman nilai- nilai karakter adalah kegiatan Pesantren Kilat Pesantren kilat adalah kegiatan yang diadakan dalam waktu singkat. Pesantren sendiri, menurut saya “Pada prinsipnya memisahkan anak dari keramaian. Dengan maksud ingin memberi kepada anak suasana yang, dalam Islam disebut khusyuk. Maksudnya agar anak menjadi fokus, serius, konsentrasi menerima pelajaran, tanpa hingar bingar televisi dan sebagainya.”
Kegiatan pesantren kilat yang biasanya marak diadakan di setiap lembaga pendidikan formal pada berbagai jenjang pendidikan , Solusi untuk lebih mendekatkan para siswa pada Islam yang selama ini hanya diperkenalkan oleh para guru agama di sekolah hanya dua jam pelajaran.
Pesantren kilat sangat perlu untuk anak-anak usia sekolah. Supaya ada keseimbangan antara pendidikan formal dan pendidikan agama/akhlak. Ada kecenderungan makin banyak generasi muda yang cerdas, tetapi berakhlak kurang baik. Semoga dengan ditanamkan pendidikan agama sejak dini menjadikan mereka generasi yang cerdas, takwa, terampil, dan berakhlak mulia.
Itu yang sedang kami coba terapkan dalam lingkungan pendidikan kami di SMP Negeri 1 Arjawinangun sehingga anak didik betul-betul mempunyai karakter yang dapat diaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.


DIANTARA MANFAAT PESANTREN KILAT BAGI SISWA ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

1.    Menambah pemahaman para siswa tentang Islam;
2.    Mendekatkan para siswa pada Al Qur’an dan membiasakan diri untuk membaca dan  
      menghapalnya secara mandiri;
3.      Mengajarkan tentang taharah (bersuci) menurut Islam;
4.      wawasan para siswa tentang sejarah Islam, terutama riwayat para Nabi dan
         Rasulnya;
5.      Menanamkan kecintaan mereka pada Rasulnya, serta menjadikannya sebagai contoh
         dan teladan
6.      Memotivasi siswa untuk lebih rajin melaksanakan ibadah wajib (pokok);
7.      Menanamkan kebiasaan gemar melaksanakan kegiatan-kegiatan keagaaman
8.      Menjadikan mereka generasi cerdas, bertakwa, terampil dan berahlak mulia
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar