Pendidikan Karakter adalah suatu sistem
penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen
pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan
nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri,
sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil.
Salah satu upaya penanaman nilai-
nilai karakter adalah kegiatan Pesantren Kilat Pesantren kilat adalah kegiatan
yang diadakan dalam waktu singkat. Pesantren sendiri, menurut saya “Pada
prinsipnya memisahkan anak dari keramaian. Dengan maksud ingin memberi kepada
anak suasana yang, dalam Islam disebut khusyuk. Maksudnya agar anak menjadi
fokus, serius, konsentrasi menerima pelajaran, tanpa hingar bingar televisi dan
sebagainya.”
Kegiatan pesantren kilat yang biasanya
marak diadakan di setiap lembaga pendidikan formal pada berbagai jenjang
pendidikan , Solusi untuk lebih mendekatkan para siswa pada Islam yang selama
ini hanya diperkenalkan oleh para guru agama di sekolah hanya dua jam
pelajaran.
Pesantren kilat sangat perlu untuk
anak-anak usia sekolah. Supaya ada keseimbangan antara pendidikan formal dan
pendidikan agama/akhlak. Ada kecenderungan makin banyak generasi muda yang
cerdas, tetapi berakhlak kurang baik. Semoga dengan ditanamkan pendidikan agama
sejak dini menjadikan mereka generasi yang cerdas, takwa, terampil, dan
berakhlak mulia.
Itu yang sedang kami coba terapkan
dalam lingkungan pendidikan kami di SMP Negeri 1 Arjawinangun sehingga anak
didik betul-betul mempunyai karakter yang dapat diaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari.
DIANTARA MANFAAT PESANTREN KILAT
BAGI SISWA ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
1.
Menambah pemahaman para siswa
tentang Islam;
2.
Mendekatkan para siswa pada Al
Qur’an dan membiasakan diri untuk membaca dan
menghapalnya secara mandiri;
3.
Mengajarkan tentang taharah
(bersuci) menurut Islam;
4.
wawasan para siswa tentang sejarah
Islam, terutama riwayat para Nabi dan
Rasulnya;
5.
Menanamkan kecintaan mereka pada
Rasulnya, serta menjadikannya sebagai contoh
dan teladan
6.
Memotivasi siswa untuk lebih rajin
melaksanakan ibadah wajib (pokok);
7.
Menanamkan kebiasaan gemar melaksanakan
kegiatan-kegiatan keagaaman
8.
Menjadikan mereka generasi cerdas,
bertakwa, terampil dan berahlak mulia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar